Arti Kepemimpinan
Suatu keterbatasan dan
kelebihan tertentu yang dimiliki oleh manusia menyebabkan kepemimpinan dan
pemimpin sangat diperlukan. Manusia adalah mahluk yang tidak bisa hidup secara individu.
Dalam beraktivitas manusia selalu membutuhkan bantuan orang lain, dimana hal
ini bisa dilihat dalam masyarakat pada
umumnya. Manusia selalu berkumpul dalam melakukan suatu aktivitas dan membuat
suatu kelompok dalam mewujudkan tujuannya. Dalam proses tersebut, masing-masing
orang baik itu dalam berpendapat atau bersikap berusaha untuk memperlihatkan
dirinya atau menonjolkan dirinya dengan pendapat atau sikapnya dalam kelompok
tersebut. Dalam hal ini timbul lah keinginan untuk mempengaruhi orang lain. Dan
kepemimpinan pun mulai terlihat.
Kepemimpinan selalu dikaitkan dengan
kekuasaan, dimana dengan kekuasaan tersebut seorang pemimpin dapat mempengaruhi
orang lain, baik itu dalam inisiatif bertindak, pembuatan keputusan, dan
pelaksanaan otoritas yang menimbulkan suatu pola untuk mencari solusi atau sutau
jalan pemecahan. Dari uraian ini dapat diartikan kepemimpinan adalah suatu
sifat dan sikap atau kemampuan mempengaruhi orang lain dan mengkoordinasikan
orang tersebut untuk mencapai suatu tujuan.
Kepemimpinan sangat diperlukan dalam
organisasi, untuk dapat bekerja sama dengan anggota-anggotanya baik dalam
menampung aspirasi maupun memecahkan suatu masalah. Kepemimpinan erat
hubungannya dengan kerja organisasi karena didalam suatu organisasai mulai dari
memimpin rapat, memecahkan masalah/konflik bersama anggota, mengambil
keputusan,dsb peranan pemimpin sangat diperlukan, dimana bukan pemimpin yang
bersifat individu melainkan pemimpin yang dapat dengan baik menjalankan nilai
kerja organisasi.
Teori-teori Kepemimpinan :
Teori Sifat
Adalah sifat-sifat yang
dapat membuat seseorang untuk menjadi seorang pemimpin. Dimana hal ini
merupakan analisa ilmiah yang memusatkan perhatian pada pemimpin itu sendiri.
Sifat-sifat yang harus dimiliki oleh
seorang pemimpin :
1. Bertanggung Jawab.
Dalam memimpin, seorang pemimpin
harus berani bertanggung jawab atas segala bentuk kegiatan yang telah dilakukan
bersama anggota-anggotanya. Dalam hal ini erat kaitannya dengan kelangsungan
kinerja seorang pemimpin untuk memimpin suatu organisasi dalam menjalankan
program-programnya kedepan. Baik dalam jangka panjang maupun jangka pendek.
2. Mengenal diri sendiri.
Seorang pemimpin harus dapat
mengenal dirinya sendiri, dalam artian mengenal titik-titik kekuatan dan
kelemahan yang ada pada dirinya sendiri. Hal ini agar dapat bisa di antisipasi
dengan memperkuat diri, dan terbuka akan saran dan kritik untuk membangun
karakter dalam diri seorang pemimpin.
3. Menjadi teladan yang baik.
Tingkah laku, perkataan seorang
pemimpin mempunyai dampak yang aktif terhadap anggota-anggotanya. Oleh karena
itu seorang pemimpin harus bisa menjadi teladan yang baik, yang dapat
mencerminkan atau memancarkan kharisma seorang pemimpin. Hal ini merupakan
unsur yang paling kuat dalam membentuk karakter pribadi seorang pemimpin.
4. Dapat menampung aspirasi dan memberi solusi.
Hal ini adalah sikap yang paling
mendasar seorang pemimpin dalam sebuah organisasi,dimana seorang pemimpin
dituntut dapat menampung segala bentuk aspirasi dari anggota-anggotanya, dan
dapat memberikan solusi dalam pemecahan suatu masalah.
5. Mempunyai pandangan dan kemauan yang kuat.
Pandangan tajam seorang pemimpin
sangat diperlukan sebagai kemampuan untuk melakukan suatu penilaian dan
mengambil keputusan yang tepat dalam berbagai keadaan. Untuk itu diperlukan
kemauan yang kuat untuk melewati berbagai macam persoalan-persoalan yang ada
dalam organisasi tersebut.
6. Tidak mudah putus asa
Keputus-asaan adalah faktor yang
sangat berbahaya dalam kepemimpinan, dimana hal ini dapat menyebabkan
kehancuran baik secara individu maupun organisasi. Untuk itu seorang pemimpin
dalam menghadapi suatu masalah hendaknya tidak mudah putus asa,karna akan
menjadi cerminan bagi anggota-anggotanya.
Teori Kelompok.
Dasar
perkembangannya berdasarkan psikologis social.dimana dalam suatu kelompok
terdapat atasan dan bawahan yang saling mengerti dalam mengembangkan
peranan.Dimana pemimpin ikut membantu dan memperhitungkan tugas-tugas yang
dijalani oleh anggotanya.Hal itu akan berpengaruh positif terhadap
sikap,kepuasan,dan pelaksanaan kerja.
Teori Situasional.
Merupakan peranan kepemimpinan dalam hal
kecakapan dan prilakunya, Hal ini sangat penting mengingat dalam berorganisasi
terdapat dapat kepala yang berpikir didalamnya, untuk itu diperlukan prilaku
yang bijak dalam mengambil keputusan.
Prinsip-prinsip dasar kepemimpinan:
1.Musyawarah Pelaksanaan
musyawarah memungkinkan anggota turut serta dalam proses pembuatan keputusan.
Pada saat yang sama musyawarah berfungsi sebagai tempat mengawasi tingkah laku
pemimpin jika menyimpang dari tujuan umum kelompok.Tentu saja pemimpin tidak
wajib melakukan musyawarah untuk setiap masalah. Masalah rutin
hendaknya ditanggulangi secara ber-beda dengan masalah yang menyangkut
pembuatan kebijaksanaan. Apa yang rutin dan apa yang tidak harus dirumuskan
oleh masing-masing kelompok sesuai dengan ukuran, kebutuhan, sumber daya
manusia dan lingkungan yang ada.
2.Kebebasan Berpikir Pemimpin hendaklah memberikan ruang dan mengundang
anggota kelompok untuk dapat mengemukakan kritiknya secara konstruktif,
menciptakan suasana kebebasan berpikir dan pertuka-ran gagasan yang sehat dan
bebas, saling menasehati satu sama lain sedemikian rupa, sehingga para
pengikutnya merasa senang mendiskusikan persoalan yang menjadi kepentingan
bersama.
3.Motivasi Yang Sehat
Pengendalian,
tenaga, inisiatif, keberanian dan kesanggupan “memulai dari diri sendiri” dan
pendirian yang tetap serta keinginan yang kuat untuk mencapai sesuatu
Tindakan Kepemimpinan Organisasi yang Baik :
1.Mengetahui apa tindakan
berikutnya
2.Mengetahui mengapa
tindakan itu penting
3.Mengetahui bagaimana
menggunakan sumber-sumber yang ada
Karakteristik Gaya Kepemimpinan
1.Penguasa
Gaya
kepemimpinan seperti ini bisa menimbulkan suasana yang tidak kondusif dalam
berorganisasi. Karena sifat penguasa cenderung rakus,dalam artian tidak
pernah bisa memberikan kesempatan untuk meju dalam sebuah organisasi.
2.Pemaksa
Seorang
pemimpin yang memiliki karakter pemaksa, cenderung tidak bisa memberikan saran
atau jalan keluar dalam suatu masalah. Karena selalu memaksakan kehendaknya
untuk mencapai suatu tujuan tanpa mendengarkan masukan-masukan dari anggotanya.
3.Demokrat
Seorang
pemimpin yang memiliki gaya demokrat selalu mempunyai rencana kerja yang
terperinci, memperhatikan anggotanya,suka memberi penghargaan dan tidak suka
memberi hukuman.
4.Penyayang
Gaya
penyayang biasanya suka memanjakan anggota-angotanya,memberi pengghargaan,tidak
suka memberi hukuman,tapi terkadang gaya seorang pemimpin seperti ini tidak
bisa mengatur pekerjaannya sendiri,dan tidak punya rencana kerja.
5.Pembina
Gaya
pemimpin seperti ini adalah gaya kepemimpinan yang mempunyai tujuan yang jelas
dan berani mengambil resiko,menerapkan konsep saling menghormati antara atasan
dan bawahan,suka memberi penghargaan,tapi jika ada kesalahan tetap memberi
hukuman.
Sumber : dari berbagai sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar