Selasa, 24 Februari 2015

Ada masanya

Ada masanya...
Dikala bahagia...
Kita akan melupakan kesepian...
Dikala sepi...
Kita akan merindukan kebahagiaan.
Pasang surut kehidupan...
Semua pasti ada masanya.
Terlena akan suka...
Lupa akan duka.
Terjebak dalam duka...
Terbayang bayang akan suka.
Sungguh hidup ini berwarna.
Nikmati duka...
Kemunafikan pun merasuk.
Menyeimbangkan suka...
Rasa syukur pun terlupakan.
Derita dan bahagia adalah saudara.
Hidup dan mati adalah waktu.

Jumat, 13 Februari 2015

Menggenggam alur takdir

Biarkanlah kesepian ini merasuk...
Maka jiwa ini akan kebal akan angan...
Biarkanlah duka ini menyatu...
Maka hati ini akan lupa akan harapan...
Biarkanlah dendam ini merasuk...
Agar asa ini terpelihara...
Biarkanlah kebencian ini menghentak...
Agar cinta ini terbunuh...
Biarkanlah urat kesetiaan ini putus...
Agar terkubur dengan masalalu...
Belati karma ini harus menikam...
Menikam sang objek...
Sang maha takdir harus bergerak.
Jika tidak....
Maka aku tidak akan pernah percaya.
Belati karma akan aku tikam sendiri.
Mengoyak perut sang objek.

Selasa, 10 Februari 2015

Kamuflase

Aku tertawa dalam lara...
Aku tersenyum dalam luka...
Rasa sakit yang terpendam...
Tak pernah sirna...
Terjebak dalam kelam masalalu...
Menari-nari dalam imaji...
Aku berjalan dalam gelap...
Aku menari dalam getir...
Terlihat gagah....
Terlihat tegar....
Tanpa rasa sakit...
Hati yang rapuh....
Jiwa yang hampa...
Aku hadapi...
Terpaksa aku jalani...

Sabtu, 07 Februari 2015

#testimoni

Dendam itu tidak harus dibalas dengan kekerasan/kutukan langsung terhadap sang objek. Dendam itu bisa dibalaskan dengan pembuktian diri.

Propaganda setengah hati

Arus propaganda tidak akan pernah mati,
Selama nyawa eksistensi masih ada.
Propaganda akan tetap ada,
ketika perjuangan belum terhenti.
Adalah kilatan semangat...
Hujaman kata-kata....
Dan gerak langkah,
Secarik bait lagu,
Puisi perlawanan,
Untuk membakar propaganda.
Arus perlawanan...
Kekuatan mafia uang...
Berbalut politik kekuasaan...
Yang akan menduduki propaganda ini.
Analisa diatas kertas dan kata-kata,
Sedetik membunuh nafas propaganda.
Semua bicara....
Bicara propaganda...
Propaganda apa?
Akhirnya semua tergerus arus........

Kamis, 05 Februari 2015

Dalam kenangan

Ketika aku mengagumi sang rembulan...
Indah sinarnya...
Sejuk cahayanya...
Tapi dia cuma satu...
Dan perlahan-lahan lenyap.
Lenyap seiring sang waktu.
Tak ada yang abadi...
Hanya kenangan...
Kenangan bersama sang rembulan...
Abadi dalam waktu.
Berhembus disela sang waktu.
Terpatri dalam detik desahan angin.
Kadang menyiksa...
Kadang menghibur.

Senin, 02 Februari 2015

Peranan dan keadilan

Setiap peranan ada batasnya....
Tidak ada yang abadi...
Semua memiliki jalannya masing-masing.
Ketika diujung peranan itu...
Adalah keikhlasan jawabannya.
Tidaklah mudah...
Terlebih peranan yang menyakitkan.
Tapi apa daya...
Tidak ada yang abadi.
Semua sudah diatur.
Bagaikan terapung dalam lautan.
Terombang ambing mencari jawaban.
Gesekan nurani berbenturan.
Diujung belati yang telah tumpul.
Hanya bisa menyaksikan...
Tak bisa melawan...
Hidup adalah kebahagiaan...
Hidup adalah kutukan...
Bahagia bagi yang beruntung.
Kutukan bagi yang kurang beruntung.
Kadang peranan ini tak adil...
Tapi demi sang pencipta....
Berusaha untuk ikhlas...
Berusaha seakan ini adil.
Berharap sang maha adil...
Memang benar-benar adil.